1. Mario Balotelli
Mario
Balotelli yang tak kuasa membendung air matanya ketika ditarik keluar
oleh Clarence Seedorf dan digantikan oleh Giampaolo Pazzini di menit 73
ketika timnya masih tertinggal 2-1 dari Napoli di San Paolo. Balotelli
terlihat menangis di bangku pemain dan di akhir laga, Rossoneri takluk
3-1.
Ada dua teori penyebab Balotelli menangis. Pertama, ia menangis karena
ejekan berbau rasis oleh para suporter tuan rumah. Dan yang kedua --
yang paling masuk akal -- karena di pekan ini ia baru saja dipastikan
menjadi seroang ayah berdasarkan hasil tes DNA. Pia, nama sang anak yang
sudah berusia setahun lebih, tinggal di Naples bersama ibunya,
Raffaella Fico. Mungkin Balotelli sudah menyiapkan selebrasi spesial
kepada mereka, namun ia tampil underperform. Balo gagal dan ia pun
menangis.
Sesederhana itu

2. Paul Gascoigne
Salah
satu momen paling menguras emosi yang pernah terlihat di lapangan
hijau. Gelandang timnas Inggris Paul Gascoigne menjadi pusat perhatian
di Stadio Delle Alpi dalam babak empat besar Piala Dunia 1990 melawan
Jerman. Ketika kedudukan masih terkunci 1-1, eks pemain Tottenham
Hotspur itu melakukan ganjalan keras kepada Thomas Berthold dan ia
mendapat kartu kuning dari wasit. Artinya, jikalau Inggris lolos ke
final, Gascoigne tak akan bermain di partai puncak. Gazza lalu menangis
tersedu-sedu. The Three Lions akhirnya takluk via adu penalti dan
melenggangkan Jerman untuk menjuarai turnamen tersebut.
3. Romario
Usai
golnya membawa Brasil meraih trofi Piala Dunia keempat di Amerika
Serikat, Romario tentu berharap bisa kembali tampil membela negaranya di
Piala Dunia 1998 di Prancis untuk mempertahankan gelar sekaligus
menghadirkan kombinasi penyerang mematikan bersama Rivaldo dan Ronaldo.
Sayang, menjelang turnamen akbar tersebut, ia mengalami cedera otot dan
harus bergelut dengan waktu agar bisa masuk dalam skuat Mario Zagallo.
Sayang, sehari sebelum pengumuman skuat Selecao itu diumumkan, Romario
menyadari dirinya tak bisa pulih tepat waktu dan air mata mengucur deras
darinya.
4. Samuel Kuffour
Samuel
Kuffour menjadi orang yang paling sedih di Camp Nou ketika final Liga
Champions 1999. Di saat timnya Bayern Munich sudah unggul 1-0 hingga
menit 90, Manchester United secara ajaib mampu mencetak dua gol di
injury time. Reaksi murung luar biasa jelas tampak di wajah seluruh
pemain Bayern dan memuncak pada Kuffour. Bek Ghana ini terbaring lesu di
lapangan sambil terus menangis selama beberapa menit setelah Ole Gunnar
Solskjaer mencetak gol penentu kemenangan Setan Merah.
5. Franco Baresi
Meski
dikenal sebagai bek tertangguh yang pernah dilahirkan oleh AC Milan,
Franco Baresi punya beberapa momen mengecewakan yang membuatnya
menangis. Seperti saat dia gagal mengeksekusi penalti dalam adu
tos-tosan melawan Brasil di final Piala Dunia 1994, dalam penampilan
terakhirnya bersama Italia. Ia kembali menitikkan air mata ketika
melakoni partai terakhirnya berama Rossoneri pada 1997.
6. Michael Ballack
Spoiler for kenapa mengapa:
Usai
rampung mengalahkan tuan rumah nan mengejutkan bernama Korea Selatan di
babak semi-final Piala Dunia 2002, Michael Ballack justru tampak
bersedih. Pasalnya, ia tak boleh tampil di partai puncak akibat
akumulasi kartu. Empat menit setelah ia diberi kartu kuning, ia
memberikan persembahan terakhir kepada Jerman lewat gol semata wayangnya
ke gawang Korsel.
7. Squad Korea Utara
Menjadi
negara kejutan yang lolos ke Piala Dunia 2010, Korea Utara tergabung
satu grup dengan Portugal, Pantai Gading, dan Brasil. Nama terakhir
menjadi lawan pertama yang dihadapi Korea Utara. Begitu lagu kebangsaan
Korea Utara dikumandangkan, satu per satu para pemain mereka menitikkan
air mata. Jong Tae-Se, salah satu pemain kelahiran Jepang yang mendapat
kewarganegaraan Korut, tampak menangis terharu mengingat betapa bangga
dirinya bisa tampil di sana.